CERITANYA GURU LES PRIVAT MATEMATIKA

Sudah lama saya tidak mempunyai siswa privat anak SMA. Setiap ada yang menghubungi saya, pasti saya tolak meskipun saya masih ada jadwal kosong. Salah satu alasan saya adalah MALAS. Saya malas membuka buku matematika SMA lagi, Saya malas berlatih latihan soal lagi.

Namun, rasa malas tersebut harus saya buang, karena ada salah satu mantan siswa SMP saya minta belajar dengan saya. Dan yang meminta adalah orang tua temannya Abi. Saya harus jaga image dong. Sebagai seorang guru les "Matematika" saya tidak ingin dipandang sebelah mata. Saya ingin menunjukkan bahwa saya pun bisa ngajar SMA.

Selain itu, jam terbang mengajar matematika SMP dengan sekian banyak soal latihan yang dihadapi membuat saya terlihat berpengalaman dan orang tua calon siswa saya pun tidak berkeberatan dengan tarif les privat yang saya ajukan. Lah kalo saya tidak mempunyai pengalaman ngajar SMA, bagaimana saya bisa dapat jam terbang tinggi?

Nah, singkat cerita. Ketika sekarang saya mempunyai siswa SMP kelas VIII (kelas 2 SMP) dan kelas VII (kelas 1 SMP), kemungkinan mereka repeat order, atau menjadi siswa saya di tahun berikutnya cukup besar. Cepat atau lambat, saya akan berhadapan juga dengan soal-soal setingkat SMA. Dan tentu saja sebagai persiapan mendampingi Abi belajar matematika SMA, meskipun sekarang Abi masih SD.

Untuk sekarang, materi pelajaran siswa saya yang SMA tersebut baru selesai Bab 2 yaitu tentang pertidaksamaan rasional dan Irrasional. Kami baru bertemu 2 kali, minggu ini Insya Allah yang ketiga kalinya.
Karena saya sudah paham dengan karakter siswa saya tersebut, gak terlalu sulit untuk meminta dia belajar sesuai dengan cara saya.

Saya selalu memberikan latihan soal yang banyak, biasanya saya gunakan Buku Mandiri terbitan Erlangga, seperti kemarin Saya berikan Bab 1 Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak. Dalam satu bab, terdiri dari beberapa sub-bab. Saya membagi Bab tersebut dalam beberapa kali pertemuan. Biasanya hanya dua kali pertemuan saja. Kemarin saya hanya membahas sampai persamaan nilai mutlak, karena saya harus mengulang materi persamaan dan pertidaksamaan linier (materi SMP) termasuk membuat garis bilangan.

Setiap pertemuan Saya tidak membahas keseluruhan soal. Saya ambil soal secara acak, trus kami bahas bersama. Soal yang tidak saya bahas, selalu jadi PR untuk siswa saya. Pesan saya : "Minggu depan, kita akan bahas Sub bab baru, jadi tolong dikerjakan PRnya". Selama ini cara itu berhasil, karena selain Saya, orang tua (khususnya Ibu/Mama/Bunda/) juga ikut mengingatkan siswa. Dan saya sangat senang ketika siswa tersebut bisa sukses mengeksekusi soal sendiri dan nilai yang baik atau bahkan sempurna adalah bonus saja.